
Kendari, Infosultra.id-Warga Kabupaten Konsel yang tergabung dalam Asosiasi Desa se-Kecamatan Lalembu, kembali menagih janji Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, soal pembenahan infrastruktur jalan sepanjang 25 km yang terbentang dari Kabupaten Konsel menuju Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
“Jadi sewaktu beliau mencalonkan diri, ada janji politik yang dibangun dengan warga desa Lalembu, yaitu pengaspalan jalan. Tapi berjalan beberapa tahun ternyata hanya 1,5km jalan yang dibangun. Kami, lewat perpanjangan tangan ketua DPRD Sultra, berharap sekaligus menagih janji Gubernur Sultra untuk merealisasikan harapan kami,” kata Kusnadi, Perwakilan Asosiasi Desa se-Kecamatan Lalembu, saat ditemui di gedung Sekretariat DPRD Sultra, Jumat (17/7/2020).
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh pemuda desa se-Kabupaten Konsel, Rudi Supriono. Menurutnya, janji-janji pembenahan jalan bukan hanya dilontarkan oleh Ali Mazi saja. Sejak Tahun 2008, kata Rudi, banyak calon kepala daerah yang mengumbar janji yang sama, namun tak kunjung direalisasikan.
“Janji ini sudah dari Tahun 1980. Silih berganti calon kepala daerah terus mengumbar janji tanpa realisasi. Ada sekitar 25 km jalan desa, termasuk jembatan yang ada di Kecamatan Lalembu yang sampai sekarang belum tersentuh pembenahan,” kata Rudi.
“Infrastruktur jalan ini, bagi kami sangat berperan penting dalam distribusi pertanian. Setiap tahunnya masyarakat merugi karena distribusi komoditas pangan terhambat genangan air, debu, jalan berlumpur, yang menutup hampir semua akses perekonomian yang menopang kehidupan warga,” imbuh Rudi.
Menyikapi keluhan warga Desa tersebut, Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh (ARS), menegaskan bahwa langkah solutif yang akan dilakukan adalah segera menjawab tuntutan warga, namun tak serta merta segera terealisasi tanpa ada set plan.
“Pemerintah Sultra sudah menargetkan untuk membenahi 1709 km jalan, termasuk jalan penghubung Konsel-Koltim ini. Tapi kita recofusing anggaran dulu, yang mana masuk dalam skala priotitas, sembari menunggu perekonomian kita membaik. Misalnya anggaran yang difloating Rp 600 miliar, kita bagi lagi tiap tahunnya 200 miliar dikucurkan salah satunya untuk pembenahan jalan ini. Jadi ada skala prioritas. Dan Setidaknya set plan ini dulu yang harus sampai di meja Gubernur Sultra,” pungkas ARS.
ARS sendiri berkomitmen menindaklanjuti dan memediasi persoalan ini sampai ke meja Gubernur Sultra. Iajuga meminta pihak terkait termasuk Dinas Pekerjaan Umum, Dinas SDA Bina Marga untuk melakukan pemetaan pembenahan jalan tersebut.
Penulis: ER
Discussion about this post