
Kendari, Infosultra.id–Wa Ode Nur Zainab, menilai bahwa penegakan hukum di Indonesia, khususnya di Sultra, masih jauh dari asas keadilan. Masyarakat, menurutnya kerap menjadi korban dari ketidakadilan dalam penegakan hukum itu sendiri.
“Saya melihat ada kecenderungan penegakan hukum yang “tajam ke bawah tumpul ke atas,” ungkap Pengganti Antarwaktu (PAw) Tina Nur Alam ini.
Dalam penegakan hukum terhadap rantai peredaran narkoba misalnya, menurutnya, hukum tegas harus ditegakkan tidak hanya kepada pengedar, namun juga oknum-oknum penegak hukum yang dinilainya juga terindikasi memiliki keterlibatan dalam pendistribusiannya.
“Saya sepakat jika pengedar harus disanksi tegas sebagai efek jera, berdasarkan hukum yang ditetapkan. Tapi yang jadi pertanyaan kenapa barang haram ini bisa lolos masuk? apakah ada andil oknum tertentu disini?Ini yang harus jadi perhatian kita bersama, kalau tidak, rantai peredaran narkoba tidak akan bisa diputus sampai kapanpun,”urainya.
Advokat nasional ini juga menyinggung soal tindak pidana korupsi. Menurutnya money politik lah yang menjadi bibit lahirnya budaya korupsi.
“Kita semua. Saya, masyarakat, penegak hukum, harus memiliki kesadaran hukum dan perhatian atas hal ini,” ujarnya.
Peran yang diembannya saat resmi menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI fraksi PAN pada 13 Februari mendatang, menurutnya menjadi salah satu jalan untuk mengawal segala fenomena dan persoalan-persoalan hukum yang terjadi, khususnya di basis pemilihnya, Sulawesi Tenggara.
“Ini tidak hanya karena peran saya sebagai wakil rakyat di senayan. Namun didasari karena passion dan dan hati nurani saya mengedukasi masyarakat agar sadar hukum,” tegasnya.
Wa Ode Nur Zainab sendiri, diketahui akan mengisi sisa masa periode 2014-2019 sebagai anggota komisi III DPR RI. Alumnus Universitas Islam Indonesia ini merupakan Pengganti Antarwaktu (PAw) dari Asnawati Hasan (Tina Nur Alam), yang saat ini membawa bendera partai Nasdem menuju kursi senayan.
Sebelumnya, pada Pemilu 2014 silam, Wa Ode Nur Zainab menempati perolehan suara terbanyak ketiga, setelah Tina Nur Alam dan Laode Ida.
Penulis: Yaya
Editor: Alifiandra
Discussion about this post