
WAKATOBI-Bupati Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Arhawi, izinkan masyarakat membangun stand darurat di pasar sentral Mandati, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel) yang baru-baru ini mengalami kebakaran.
“Jadi pasar Sentral yang terbakar kemarin itu sudah dua kali kita lakukan rapat. Untuk mengundang pelaku usaha yang punya lods di pasar itu. Dalam dua kali rapat itu, ada dua solusi yang kita berikan,”katanya di Kecamatan Wangiwangi. Selasa, (16/10/2018).
Pertama diizinkan sementara para pemilik kios itu untuk membangun stand-stand darurat. Dengan persyaratan bahwa ketika tempat itu sudah diperlukan oleh pemerintah daerah (Pemda) maka dengan sendirinya mereka harus legowo untuk pindah dari sana.
“Yang kedua di pasar itu masih ada pemilik lahan pribadi-pribadi. Dan Insyaallah, akan saya undang ke rumah jabatan untuk kita mencari solusi tentang lahan yang masih dimiliki oleh masyarakat. Agar nantinya ketika mereka ikhlas untuk di beli oleh pemerintah, maka perencanaan pasar sentral itu akan didesain secara khusus. Dan kita sudah memiliki satu kawasan atau lokasi pasar untuk kita bangun pasar yang lebih presentatif,”terangnya.
Arhawi menuturkan, baru-baru ini juga dari Kementerian Perdagangan sudah hadir di daerah dan ada dana bantuan yang insya Allah yang akan diberikan oleh Kementerian kepada Pemda Wakatobi yang nilainya itu antara Rp 6 sampai Rp 12 miliar.
“Anggaran Rp 6 sampai Rp 12 Miliar ini tidak mungkin cukup untuk membangun sebuah pasar yang presentatif. Tentu kita harus membutuhkan anggaran yang lebih untuk kita membangun sebuah pasar sentral. Jika lahan ini bisa kita bebaskan dan bisa kita nego pada pemilik, maka dimungkinkan dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) 2019 itu kita harus ada alokasi anggaran untuk membangun pasar di luar anggaran yang sudah diberikan oleh pos bantuan dari Kementerian Perdagangan,”tuturnya.
Sejumlah lahan juga sudah di inventarisir, lanjut Arhawi, bahwa yang masih memiliki lahan pribadi di sekitaran itu sekitaran 20 orang. Sehingga itu yang bakal di hadirkan di rujab untuk bertemu dan bicara dengan mereka untuk mencari solusi.
“Pemda berharap lahan itu bisa di dilepas agar Pemda membeli lalu kemudian kita akan membangun suatu pasar yang yang akan menjadi ikon daerah. Jadi sudah ada datanya dari dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag),”ucapnya.
Penulis : Sr
Discussion about this post