
WAKATOBI- Masyarakat Desa Patua II pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi kecewa atas launching penyalaan listrik 24 jam, yang dinilai tebang pilih dan hanya sebatas pencitraan.
Pasalnya hal dimaksud itu tidak mewakili semua desa dan kelurahan di Pulau Tomia. Sebab hanya Desa Patua II, satu-satunya desa di pulau itu yang belum teraliri listrik.
Tokoh pemuda Desa Patua II, Baharuddin menyebutkan, mestinya harus prioritaskan pemasangan listrik di seluruh desa se pulau Tomia.
“Ini sangat mengecewakan karena desa tetangga semuanya sudah menikmati listrik, bahkan 24 jam. Sedangkan Desa Patua II belum pernah ada aliran listriknya,”sebutnya
Kondisi ini sangat janggal, kata dia, sebab letak Desa Patua II hanya kurang lebih dua Kilometer (KM) dari ibukota Kecmtan Tomia. Dan kurang lebih hanya satu KM dari desa patua, yang sudah sangat dekat apabila diupayakan penyambungan listrik kesana.
Selain itu tahun lalu ada program tenaga surya di Pulau Tomia. Anehnya, Desa Patua II mestinya diutamakan, tapi kenyataannya justru sasarannya ke Desa lain yang sudah teraliri listrik.
“Desa lain sudah dobol dapat aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun tenaga surya. Justru Desa Patua II belum pernah dapat,”katanya.
Dan sadisnya lagi, dia bilang, malahan sekarang Desa dan klurahan lain semua akan gunakan listrik 24 jam. Desa Patua II hanya menggunakan lampu pelita.
“Jadi wajar saja kalau masyarakat kecewa,
sudah sekitar dua tahun ini Pemerintah Desa sudah melobi ke pihak Pemerintah Daerah (Pemda) dan PLN, tapi hanya sebatas janji,”ujarnya.
Pria yang pernah menggeluti profesi sebagai Jurnalistik itu juga membeberkan, untuk kebutuhan penerangan masyarakat. Yang berjumlah kurang lebih 250 jiwa ini listrik juga dibutuhkan Pemdes untuk pengembangan desa sebagai desa wisata budaya.
“Karena disana memiliki salah satu potensi Desa yang di yakini akan membawa dampak pembangunan Desa dan kesejahteraan masyarakat di Desa. Mengingat Desa Patua II sebagai salah satu ikon Pulau Tomia dengan bentengnya yang menjadi wisata yang intens dikunjungi wisatawan. Sehingga masyarakat sangat mengharpkan adanya aliran listrik,”bebernya di konfirmasi via WhatsAppnya. Minggu, (5/8/2018).
Discussion about this post