
Kendari, Infosultra id-Setelah intens membuka ruang diskusi bersama para pekerja seni di Sultra, Hugua kini mendapatkan apresiasi dan dukungan khusus dari pekerja seni yang didominasi kalangan anak muda berprestasi di Sultra. Septia Nurwidya misalnya. Mantan putri pariwisata Sultra ini menilai sosok Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Nomor Urut dua, Asrun-Hugua, layak memimpin Sultra.
Menurut Septia, sosok Hugua khususnya, merupakan tokoh yang mewakili suara dan aspirasi para pekerja seni di Sultra yang selama ini dianggap belum memiliki ruang penuh untuk berkontribusi di segmen seni dan budaya di skala nasional maupun internasional.
“Kami sangat mendukung sosok yang memihak dan memperhatikan para kaum muda, khususnya pekerja seni seperti kamj. Karena selama ini kami masih dipandang sepele, tidak ada kebijakan yang pro, biasanya dibiarkan berjuang sendiri. Padahal, setiap ajang nasional yang kami ikuti, itu kan membawa nama daerah. Yang mengerti kami adalah sosok Hugua,” ujar Septira Nurwidya, anggota komunitas pekerja seni dan budaya yang saat ini tergabung dengan salah satu manajemen di Kota Kendari.
Septia mewakili aspirasi pekerja seni, menilai jika Sultra berada dibawah kepemimpinan Asrun-Hugua, maka tidak hanya sektor pariwisata saja yang mendunia, namun juga sekaligus membuka peluang bagi generasi muda untuk melestarikan seni dan budaya lewat ajang maupun pentas budaya skala nasional maupun internasional.
“Beberapa kali kami mewakili Sultra ke ajang nasional, dan Sultra itu dikenal karena Wakatobi. Nah, ini menunjukan bahwa managemen Pak Hugua sewaktu memimpin kabupaten tersebut berhasil, karena Wakatobi bisa dikenal hingga ke luar negeri,” jelasnya.
Menurut dia lagi, pemerintah hendaknya tidak lupa jika di era berbasis digital, dibutuhkan sebuah konsep pemasaran produk daerah dengan keterlibatan para pekerja seni, yang bisa membantu mengangkat identitas daerah dan berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah menjadi lebih baik. Kedua figur dianggap memiliki kemampuan untuk mewujudkan harapan-harapan itu, khususnya dalam meningkatkan perekonomian daerah lintas segmen.
Septia sendiri lahir dari bimbingan manajemen Studio 28 yang menaungi dan mengantarkan dirinya pada dunia seni yang digelutinya saat ini. Selain Septia, masih banyak lagi penggiat seni lainnya yang tergabung dalam sanggar seni tari, akting, modelling dan musik.
“Setiap Tahunnya ada 40 lebih anggota baru sanggar seni yang mencakup tarian, akting, modeling dan musik. Kami berharap agar sosok Hugua tidak hanya menjadi pemerhati kami, tapi juga menjadi pemimpin generasi muda khususnya pekerja seni seperti kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Megawati Bakka selaku pebisnis muda mengaku, pihaknya dari para kalangan pengusaha pemula banyak menghadapi permasalahan, seperti akses permodalan dan tempat usaha yang representatif.
“Pak Asrun dan Hugua ini banyak memberikan ilmu dan pandangan soal keberlangsungan usaha kami. Makanya, kami lebih tertarik untuk berdiskusi banyak bersama kedua figur ini, terutama seputar dunia UMKM,” terangnya.
Megawati juga menilai, figur Asrun-Hugua merupakan Paslon yang pro terhadap para pengusaha pemula dan masyarakat tak mampu. terutama terkaiy pencanangan program bantuan modal usaha bagi masyarakat, yang dikemas melalui visi misi keduanya.
“Asrun-Hugua ini tidak hanya mampu mendengarkan tapi mengerti seluk beluk permasalahan kami, srta mampu mencetuskan solusi nyata untuk kami masyarakat kecil,” tuturnya. (L2)
Discussion about this post