
Kendari, Infosultra.id-7 terduga pelaku pembakaran dan pengrusakan 11 kendaraan dinas POLRI di Buton telah diamankan oleh Kepolisian Resor (Polres) Buton. Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt, dalam rilis resmi Polda Sultra, mengungkapkan ketujuh pelaku yang juga diduga melempari mobil patrol sebanyak 5 kali itu diantaranya:
- Salimin Bin La Ode Misili (32), berdomisili di Dusun Wabou, Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, diduga melempar mobil dan motor patrol, masing-masing sebanyak 10 Kali.
- Askar bin Ramli Waelisa, (17). Berdomisili di Desa Lawele, Kec. Lasalimu, Kab. Buton. Askar diduga mendorong mobil patrol lalulintas dan melempari anggota Polri dua kali.
- Sofian Waelisa bin Ramli Waelisa, (21) berdomisili di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Buton. Sofian diduga anggota Polri beserta mobil dinas sebanyak 15 kali.
- Manila alias Nila Bin La Ruhaba (24) berdomisili di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Buton. Manila diduga melempari mobil patrol.
- Nurdin alias Ucok bin La Nuna (20). Berdomisili di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Buton. Nurdin diduga melempari mobil ptroli berulang kali.
- Agus Saputra alias Agus Bin Samiridin (27) tahun, berdomisili di Dusun Kalende, Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, diduga melempari aparat dan mobil patrol sebanyak 8 kali.
- Roman bin La Nuhu, (28). Berdomisili di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Buton. Roman diduga melempari mobil dan motor patroli sebanyak 5 kali.
“Ketujuh orang ini telah digiring ke Mapolres Buton untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dan penyelidikan,” jelas Harry.
Ketujuh pelaku ini, diketahui terlibat dalam insiden anarkisme saat menggelar pesta adat tahunan bersama masyarakat Buton. Pesta adat ini dipusatkan di lapangan Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton.
Masyarakat yang berniat melanjutkan pesta adat di acara joget tersebut lalu meminta izin kepolisian. Pihak Kepolisian lalu mempertimbangkan izin tersebut, mengingat kerap terjadi aksi anarkisme dan pesta miras di sela-sela selebrasi joget.
Ketika negosiasi yang berlangsung di lokasi acara, muncul beberapa oknum yang memprovokasi masyarakat, sehingga anarkisme terjadi. Situasipun semakin tidak terkendali, yang kemudian berujung pelemparan terhadap belasan kendaraan dinas. Tidak hanya itu, aparat Polres buton dan Polsek Rayon juga menjadi bulan-bulanan warga yang tersulut emosi.
Penulis: Rara
Editor: Alifiandra
Discussion about this post