
Perekonomian mengalami penyesuaian drastis dan cepat, banyak capaian mapan dimasa silam yang sudah dianggap mapan tiba-tiba menjadi usang. Kondisi ini dihadapi baik oleh sektor bisnis maupun pemerintah. Saat ini untuk tumbuh dan berkembang, bisnis dan pemerintah perlu dengan cermat membaca portofolio keunggulan masing-masing.
Sebagai contoh, disektor pemerintah, pemda perlu merencanakan dengan baik ragam aset tetap yang mereka butuhkan dan perlu untuk miliki dalam rangka peningkatan layanan dan kemaslahatan warganya, begitu juga sektor bisnis yang ingin bertumbuh dan memperluas tumpuan kegiatan bisnisnya perlu dengan seksama mengelola ragam aset yang mereka milik.
Saat ini, perhatian terhadap aset, khususnya aset tetap masih sangat minim, terutama pada sektor pemerintah, indikasinya bisa kita cek, beberapa catatan yang menghambat capai opini WTP pada LKPD umumnya karena problem aset tetap.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Muhammadiyah Kendari, Syamsul Anam,SE.,M.Ec.Dev mengemukakan hal tersebut ditengah-tengah pelaksanaan Kuluah Umum bertajuk Penilai Aset dan Bisnis:Peran, Peluang dan Tantangannya di Indonesia, Jumat, 6 Juli 2018 di GIC UMK.
Menurutnya, pengelolaan aset terutama aset tetap khususnya di sektor publik atau pemerintah masih dianggap remeh, padahal setiap tahunnya pemerintah daerah mengeluarkan ratusan milyar uang untuk menyediakan aset tetap melalui belanja modal.
Bahkan belanja modal merupakan salah satu kunci pertumbuhan pelayanan dan ketersediaan barang publik, menurutnya. Edukasi masyarakat perihal pengelolaan aset juga masih minim, sebagai contoh masih sangat rendah animo masyarakat untuk membaca ikhtisar aset pemerintahnya yang tersaji pada Neraca yang menjadi bagian dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Padahal dengan membaca neraca, masyarakat bisa memperoleh informasi tentang kesungguhan dan konsistensi pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi warganya, neraca memberikan informasi kepada masyarakat tentang apakah visi pemerintahnya paralel dengan jenis dan ragam aset yang dibutuhkan untuk pencapaian misi tersebut, pungkasnya.
Kuliah Umum yang dibawakan oleh Zulham Effendi,M.Ec.Dev MAPPI (Cert) ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagi masyarakat tentang urgensi kelola aset baik bagi sektor publik maupun sektor bisnis, narasumber merupakan penilai aset pada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Rengganis dan Rekan.
Discussion about this post