
Kendari, Infosultra.id-Paslon gubernur-Wakil Gubernur Sultra Nomor Urut 3, berkomitmen menerapkan hak social budaya. Salah satu program yang akan dilakukan oleh kedua figur jika terpilih adalah melestarikan identitas sejarah dan budaya khas Sultra dengan membenahi dan mengembangkan museum daerah.
“Dalam melestarikan budaya dan menerapkan Hak Sosial Budaya diperlukan Inventarisasi kekayaan budaya lokal (seni, arsitektur, sejarah literatur, benda purbakala, kekayaan flora dan fauna, bahari dan tradisi lisan), pengembangan masyarakat sadar wisata, dan revitalisasi museum daerah,” ungkap Rusda.
Hal lain yang mendasari dirumuskannya program itu adalah berkaitan dengan pendidikan yang difokuskan pada pengenalan dan pemahaman terhadap sumber daya dan nilai-nilai local. Pemerintah akan memulai dengan riset dan pendatan seluruh kekayaan budaya, seni, arsitektur, sejarah literatur-sastra, folklore, peninggalan purbakala-arkeologi, kekayaan flora-fauna-maritim, yang kemudian dikatalogisasi dan dipublikasikan di museum daerah
Duet figur lintas daratan-kepulauan itu juga berjanji akan mencanangkan ruang-ruang publik bernuansa pendidikan yang akan dihadirkan ditengah-tengah masyarakat dengan nuansa edukatif-entertainment. Terobosan itu diharapkan mampu mendorong budaya belajar dimanapun dan kapanpun. Selain itu sumber daya alam yang ada di Sultra akan coba dikemas sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dalam bentuk eduwisata, sehingga capaian akhir untuk menciptakan Sultra yang cerdas masyarakatnya dan berbudaya pendidikan daerahnya akan terus dinikmati oleh lintas generasi dalam.
“Sejalan dengan hal tersebut, program inventarisasi kekayaan budaya lokal, dimana museum akan menjadi tempat ditampilkannya kekayaan budaya lokal kita, sehingga masyarakat lokal maupun luar Sultra akan mengetahui sejarah dan budaya Sultra melalui museum daerah,” terangnya. (L2)
Discussion about this post