
Kendari, Infosultra.id–Di tengah-tengah pesatnya arus revolusi industri yang ikut mempengaruhi tatanan budaya pribumi, memantik semangat para tokoh untuk terus mengkampanyekan wawasan kebangsaan kepada seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali bagi Hugua. Anggota Komisi II DPR RI ini menilai bahwa wawasan kebangsaan layaknya nutrisi yang memberikan kekuatan bagi tubuh bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai dengan 4 pilat kebangsaan yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Hugua 4 pilar kebangsaan ini wajib ditularkan lewat pendekatan kultural, edukatif, hukum dan struktural, demi mencegah dan membentuk tameng anti radikalisme dan segala virus-virus yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
“Dimana ada geliat pertumbuhan ekonomi, disitu juga akan lahir kesenjangan sosial yanhlg berpotensi melahirkan benturan dan perpecahan antarpihak. Sehingga pilar-pilar kebangsaan inilah yang mengingatkan kita kembali bahwa kita adalah NKRI yang didalamnya ada suku, ras, agama yang bhineka, tapi satu dalam landasan pancasila dan UUD 1945,” kata mantan Bupati Wakatobi dua periode ini.
Hugua juga mengimbau, khususnya kepada kaum milenial Kota Kendari, bahwa semangat 4 pilar kebangsaan ini tak boleh diabaikan. Generasi milenial, menurutnya tak boleh berkutat hanya sebagai penerus masa depan bangsa saja. Mereka, kata Hugua, juga harus memiliki “amunisi” berupa semangat belajar, takut akan Tuhan, mengedepankan toleransi, beretika, memiliki rasa percaya diri, ambisi, dan semangat untuk selalu berkreasi dan berprestasi.
4 pilar kebangsaan sebagai konsensus dasar bernegara ini diharapkannya mengakar di seluruh lapisan masyarakat, tak hanua di kalangan mahasiswa dan pelajar saja.

“Sekarang itu tinggal Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Kedepannya, kita minta program empat pilar ini bisa diberikan ruang sebesar-besarnya di tengah masyarakat, di ke sekolah-sekolah. UU Sisdiknas juga harus kembali memprogramkan mata pelajaran empat konsensus dasar ini lebih detail dan lebih panjang waktunya di ruang lingkup pendidikan kita,” tegasnya.
BPIP, kata Hugua juga akan menggalang semangat 4 pilar lebangsaan ini di dalam ruang lingkup ASN secara berjenjang, dari pusat, hingga ke akar rumput, di lingkungan pelosok dan pedesaan.
Sementara itu, salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Agus Setiawan, saat ditemui usai penyelenggaraan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang dipimpin Hugua, Sabtu (30/11/2019), mengaku beruntung bisa dilibatkan dalam agenda sosialisasi wawasan kebangsaan ini.
“Yang terpenting bagi kami hari ini adalah kami memahami bahwa 4 pilar kebangsaan ini yang menjadikan negara ini kuat. Apa yang disampaikan pak Hugua memicu semangat kami untuk lebih sadar bahwa perbedaan justru jadi kekuatan, sehingga kami tau bahwa tak boleh ada ujaran kebencian, tak mudah percaya hoax, menolak radikalisme, dan tentu saja belajar dan berkreasi di ruang-ruang civitas akademi yang kami tekuni sekarang ini,” katanya.
Penulis: Iam
Editor: Ernilam
Discussion about this post