
Kendari, Infosultra.id-Kementerian Perdagangan RI mengimbau seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sultra dan stakeholder terkait agar terus mengawal stabilisasi harga bahan pokok (bapok), terutama jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2019, termasuk sebelum pelaksanaan puasa ramadhan dan lebaran Idul Fitri 2019/1444 Hijriah. Imbauan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, Tjahya Widayanti, dalam Rapat koordinasi daerah (Rakorda) Rakorda Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Idul Fitri 2019/1440 H yang dirangkaikan dengan pemantauan pasar tradisional dan modern di Kendari, Senin (22/4/2019).
“Terkait pemantauan dan pengamanan pasokan, diperlukan koordinasi antara para pemangku kepentingan di daerah, baik Pemda, satgas pangan, pelaku usaha, maupun distributor untuk melakukan penetrasi pasar rakyat dan ritel modern,” ungkap Tjahya.
Untuk mengawal kelancaran pasokan, Lanjut Cahya, bapok didistribusikan sebulan sebelum bulan ramadhan (puasa) ke seluruh daerah sesuai kebutuhannya secara bertahap.
“Ini merupakan langkah antisipasi terhadap iklim dan hal-hal tak terduga,”katanya.
Selain itu, kata Tjahya, pemerintah juga dipastikan siap mengisi stok beras medium di pasar rakyat bila terjadi kekurangan. Hal itu ditegaskannya saat mengunjungi gudang bulog kendari.
3400 ton stok beras yang ada di gudang tersebut, dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan beras warga setempat hingga lebaran nanti.
“Setelah kita cek langsung, dipastikan stok beras masih aman hingga lebaran,” kata Tjahya.
Sebelum mengunjungi Kendari, Kemendag RI diketahui telah melakukan Rakorda serupa di Makassar, Padang, dan Palangkaraya yang
melibatkan pemerintah daerah, instansi terkait dan para stakeholder. Rakorda yang dilaksanakan di beberapa daerah ini juga bertujuan untuk membahas kondisi pasokan serta kesiapan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menghadapi potensi kenaikan permintaan mulai dari pengadaan, distribusi, dan langkah stabilisasi yang akan dilakukan.
“Setiap tahun, pemerintah selalu mempersiapkan pemantauan harga dan pasokan bapok menjelang Puasa dan Lebaran. Hal ini dilakukan demi menjamin ketersediaan pasokan bapok di seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran dalam menjalankan ibadah puasa,”jelasnya.
Untuk diketahui, Rakorda Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Idul Fitri 2019/1440 Hijriag, kali ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi. Sebelum melaksanakan Rakorda, Kemendag bersama pihak terkait terlebih dulu memantau stabilitas stok dan harga bahan pokok (bapok) di pasar rakyat Mandonga, pasar sentral Kota Kendari, distributor UD Niaga Mas, Ade Swalayan serta Hypermart Lippo Plaza.
Dalam pemantauan tersebut, tercatat harga dan stok bapok relatif stabil dan aman. Untuk harga beras premium yang terpantau stabil yakni sebesar Rp 12.000/kg; harga beras medium Rp 8.000/kg-Rp 9.000/kg (beras medium HET Sulawesi Rp 9.450/kg). Sedangkan harga minyak goreng curah Rp 10.000/kg; minyak goreng kemasan Cemara Rp 11.000/2 liter; gula pasir Rp 12.000/kg; gula pasir Gulaku Rp 12.450; tepung terigu Rp 10.000/kg; bawang merah Rp 30.000/kg dan bawang putih honan Rp 55.000/kg.
Untuk daging sapi terpantau masih stabil dengan harga pasar Rp 120.000/kg, daging ayam Rp 55.000/ekor; dan telur Rp 24.000/kg. Harga cabai merah keriting Rp 30.000/kg; cabai rawit Rp 50.000/kg. Stok beras Bulog Divre wilayah Sulawesi Tenggara sendiri, tercatat 960.000 ton.
Penulis: Yaya
Editor: Alifiandra
Discussion about this post