
Koltim, Infosultra.id-Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sultra, tak hanya merusak ekosistem dan habitat flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Resiko lain juga dialami oleh warga setempat yang bermukim di sekitar titik karhutla. Asap kabut karhutla yang meluas hingga memasuki pemukiman warga, menimbulkan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal ini dialami oleh Baco, salah satu warga di Koltim.
Warga desa Weamo Kabupaten Koltim ini mengatakan, tak hanya dirinya, 10 warga lainnya menurutnya juga ikut mengalami gejala ISPA akibat kabut asap karhutla ini.
“Sudah ada 10 orang yang saya tau, kebanyakan anak-anak, mereka gampang sekali kena (ISPA). Sekarang sudah di bawa ke puskesmas terdekat untuk di tangani,” ujar baco saat ditemui di lokasi karhutla, Selasa (03/09/2019).

Baco berharap agar pemerintah setempat dan pihak terkait lainnya dapat segera memadamkan Karhutla, sehingga aktifitas warga kembali berjalan normal.
“Kami berharap pemerintah, aparat keamanan dan pihak terkait bisa membantu mengatasi musibah yang mengancam kami di sini. Kami sangat berharap bisa beraktifitas normal lagi seperti hari biasanya,” kata Baco.
Upaya pemadaman karhutla sendiri saat ini telah dilakukan oleh berbagai pihak. Baik dari Manggala Agni, Da Ops Tinanggea, personil TNI-Polri dan masyarakat setempat telah bahu membahu mengupayakan pemadaman di sejumlah titik kobaran api.
“Tiga Kecamatan di wilayah Koltim yang terdampak kabut asap karhutla yakni Kecamatan Lalolae, Tinondo, dan Kecamatan Mowewe,”Ucapnya.
Ditambahnya, Pemadaman api di lahan gambut sangat sulit dilakukan mengingat api tak hanya menjalar di permukaan saja, namun ikut merambat di bawah permukaan tanah. Satgas karhutla juga dibuat kewalahan karena karakteristik lahan gambut yang sangat mudah terbakar namun sulit dipadamkan.
Penulis : Rudiyono
Editor : Ernilam
Discussion about this post