• Sitemap
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Info sultra .ID
  • sultraku
  • daerah
  • politik
  • info terkini
  • kriminal
  • tokoh
  • wisatapedia
  • wakatobi
  • pendidikan
  • hotel & resto
No Result
View All Result
  • sultraku
  • daerah
  • politik
  • info terkini
  • kriminal
  • tokoh
  • wisatapedia
  • wakatobi
  • pendidikan
  • hotel & resto
No Result
View All Result
Info sultra .ID
No Result
View All Result
Home politik

Ini Alasan Hugua Mengapa Sultra Harus Mendunia

redaksi by redaksi
7 Juni 2018
in politik, sultraku
0
infosultra

Kendari, Infosultra.id-Provinsi Sulawesi Tenggara menghasilkan berbagai produk yang mendunia dari berbagai sektor.

Bahan mentah hingga produk olahan berskala dunia telah dipasarkan berbagai negara. Di sektor pertanian misalnya, jahe, kedelai, beras, hingga kelapa sawit, telah diekspor ke berbagai belahan dunia. Begitu pula hasil tambang yang telah dikirim bahan produksi mentahnya ke negara lain. Tidak ketinggalan produk perikanan dan kelautan, seperti Ikan tuna dan kerapu yang jadi langganan ekspor ke luar negeri. Pariwisata pun diakui sangat diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Maka kita harus tarik juga segala sumber daya tadi itu, kembali ke negeri ini dalam bentuk uang. Itu logika sederhananya,” jelas Calon Wakil Gubernur Sultra nomor urut 2, Ir. Hugua, saat ditemui Rabu silam (7/6/2018).

Untuk mewujudkan itu, lanjut Hugua, maka pemimpin Sultra ke depan harus berpikir global untuk mengembalikan nilai sumber daya yang setara dengan yang diproduksi dalam negeri. Jika hanya taraf skala lokal, pemimpin daerah menurutnya hanya akan berpikir menguras daerahnya sendiri.

“Kalau hanya pikirannya dari Tolala di Kolaka Utara sampai dengan Jaya Makmur di Binongko sana, itu harusnya selevel kepala desa atau camat. Karena dia itu betul-betul seorang pamong yang hanya mengerjakan apa yang ada, tapi tidak bisa mendatangkan rejeki lebih besar kepada Negeri,” ujar Hugua yang pernah menjabat Bupati Wakatobi dua periode itu.

Hugua juga menguraikan visi lainnya terkait infrastruktur jalan, pemberian bantuan pupuk pada petani, program  bedah rumah, bantuan modal, dan sebagainya, yang juga dinilai merupakan tindakan lokal yang memang wajib bagi setiap pemimpin daerah.

Namun sebagai Gubernur, kata Hugua, harus melakukan lebih dari itu, dengan berpikir global tapi bertindak lokal.

Dia memberi contoh, jika seorang Gubernur membawa Sekjen PBB ke Sultra, maka ia akan melihat secara nyata kondisi komoditas pangan yang dikonsumsi selama ini seperti Pala, Minyak, Beras, Ikan, dan lainnya.

Implikasinya, kata Hugua, Sultra alan menjadi sorotan dunia. Maka dipastikan aspek kerjasama bisnis akan berjalan. Investor akan datang berbondong-bondong ke Sultra mencari sesuatu dan menjalin kemitraan bisnis.

Sementara untuk pariwisata terjadi lompatan, hubungan antar pemerintah akan terjalin baik, sehingga bantuan-bantuan hibah maupun bilateral melalui kerjasama pembangunan akan diarahkan ke Sultra.

“Kalau mereka tidak datang ke sini, mereka tidak tahu. Kalau hanya dengar nama suatu negeri tapi tidak pernah datang, bagaimana membangun kerjasama,” kata Hugua yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra itu.

Karena itu, produk lokal yang dikonsumsi masayarakat dunia  ditegaskannya harus kembali ke daerah dalam bentuk dana kerjasama, agar sama-sama kaya.

Kuncinya, dikatakannya, pemimpin harus memiliki wawasan luas, tidak hanya berkutat pada urusan dalam daerah, tetapi secara nasional dan internasional.

“Kenapa kita miskin, karena dunia hanya ambil kita punya, yang untuk kita tidak pernah kasih kembali itu keuntungan, karena pemimpinnya tidak mampu menggerakkan itu,” ucap mantan konsultan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) ini.

Masalah lokal, menurutnya akan terselesaikan jika dunia terlibat, karena uang beredar lintas negara. Masalah kemiskinan, minat jual beli, adalah masalah lokal penduduk yang harus diselesaikan secara lokal dan global. Produk lokal dianggapnya harus terjual lintas negara pula, tidak cukup hanya berputar di daerah. Untuk membuat masyarakat Sultra sejahtera,

Hugua mencetuskan solusi. Daerah perlu mendatangkan orang-orang mampu dan ‘berduit’, karena kedatangannya juga dianggap menambah ‘duit’.

Sementara jika para pencari kerja yang datang, uang dari sultra hanya akan dibawa pergi.

“Kalau investor datang bikin lapangan kerja, orang Sultra dipekerjakan, ada lapangan kerja baru. Kalau tidak ada investor, tidak ada lapangan kerja tercipta. Mendatangkan orang berduit itu tergantung pada kapasitas pemimpinnya. Suatu daerah tidak bisa maju, bukan karena sumber daya alam, tapi sumber daya pemimpinnya. Pemimpin itu harus cerdas,” katanya.

Hugua diketahui telah membuktikan gagasan tersebut saat memimpin Wakatobi selama dua periode. Daerah kepulauan terluar Sultra itu mampu diangkatnya dari tertinggal menjadi top destinasi Indonesia. Mata dunia pun tertuju pada kawasan yg mendapat julukan Surga Bawah Laut tersebut. Ekonomi bergeliat, infrastruktur terbangun, dan berbagai masalah lokal di sana pun menjadi perhatian nasional bahkan internasional dengan berbagai program-programnya. (L2)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
Previous Post

Untuk Hak Layanan Publik, Rusda-Sjafei Terapkan Sistem Online Government

Next Post

Hugua Dimata Seniman Sultra

Next Post

Hugua Dimata Seniman Sultra

Discussion about this post

POPULAR NEWS

Mahasiswa Farmasi UHO Kembangkan Skincare Antioksidan Dari Daun Kecombrang

29 Juni 2019
Dua Warga wakatobi yang ODP negatif covid-19

Dua Warga wakatobi yang ODP negatif covid-19

23 Maret 2020
Muliadin selaku jubir satgas covid-19 kabupaten Wakatobi

Reaktif Rapid test, 13 warga Wakatobi di isolasi

3 Mei 2020

Profile sulkarnain kadir

31 Maret 2018

Kasus yang Menyeret Nama Bank Panin Kendari Bergulir, Nasabah Ajukan PK ke MA

30 September 2018

EDITOR'S PICK

Soal PSU, JB: Rusda Mahmud Tetap Hargai Integritas Penyelenggara Pilgub

29 Juni 2018

Kunker Di Kanwil Kemenkumham Sultra, Tim Kajian Wantimpres Koordinasi Soal Penanganan Narapidana

31 Agustus 2018
Kunjungan IAD Sultra ke salah satu panti asuhan yang ada di Kota Kendari, dalam rangka Hari Anak Nasional. Foto: ILMI

Peduli Anak Indonesia, IAD Sultra Edukasi Pentinganya Perlindungan Diri kepada Anak

24 Juli 2020

Soal e-KTP Ganda di Kolaka, 12 Saksi Diperiksa di Polda Sutra

15 Juli 2018
Facebook Twitter

Tentang Infosultra

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Kategori

  • daerah
  • hotel & resto
  • info terkini
  • kesehatan
  • kriminal
  • opini
  • parlementaria
  • pendidikan
  • politik
  • sultraku
  • Tech
  • tokoh
  • Travel
  • wakatobi
  • wisatapedia
  • World

Recent Posts

  • Majelis Hakim PN Kendari Dilaporkan ke MA Oleh PT Adhi Kartiko Mandiri
  • Ana Wonua Group Libatkan Mahasiswa FISIP UHO Ikuti Pelatihan Wirausaha Muda
  • Imbauan Resmi OJK Pasca Merebaknya Kasus Duit Dimakan Rayap di Kolaka
  • Tumbangkan Petahana, Anton Timbang Berhasil Rebut Kursi Ketua Kadin Sultra

© 2019 Info Sultra.ID - PT. Info Media Siber | Develop by Green Tech Stduio.

No Result
View All Result
  • Sitemap
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

© 2019 Info Sultra.ID - PT. Info Media Siber | Develop by Green Tech Stduio.