
Kendari, Infosultra.id–Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra, Hugua, angkat bicara soal stigma capres dan partai penista agama yang dialamatkan kepada Jokowi dan partai yang dinaunginya, PDI P.
Menurut Hugua, isu negatif yang di framing menjadi informasi palsu alias hoax oleh oknum yang tidak bertanggungjawab itu, sangat keliru dan tidak berdasar. Fenomena itu, juga menjadi penyebab utama timbulnya prasangka publik terhadap Jokowi sebagai Capres incumbent dalam penyelenggaraan Pemilu serentak, yang jatuh pada tanggal 17 April mendatang.
“Manifestasi agama, dalam bingkai Pancasila, bagi PDI Perjuangan mutlak keberadaanya. Lalu bagaimana bisa ada yang mengklaim bahwa PDI dan Jokowi penista agama? bahkan dituduh PKI. 90 persen kader PDI itu muslim, beliau (Jokowi) lah yang menandatangani hari santri, saya pun orang HMI, kader kami orang beragama. Lalu dimananya yang penista agama?Apa salah kalau kami mengedepankan toleransi sesuai ideologi bangsa ini? Agama mana yang diakui di Indonesia, yang kemudian mengajarkan ujaran kebencian dan perselisihan?!kan tidak ada. ujar Hugua, saat ditemui di warung X-Bro Kendari, Minggu (3/3/2019).
Hugua juga menyayangkan, publik, khususnya di Sultra, mudah saja menelan mentah-mentah informasi hoax yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas, terutama di tahun-tahun politik saat ini.
Parahnya, berita hoax itu berbuntut pada propaganda negatif yang digunakan sebagai alat untuk saling menjatuhkan lawan politik.
Keberadaan Jokowi sebagai capres misalnya, tak jarang jadi bahan bullyng dan olok-olokan di media sosial, karena informasi hoax itu.
“Jadi masyarakat harus paham, bahwa kami, PDI Perjuangan, menerapkan toleransi beragama, pengawal pancasila, perekat kebangsaan. Bukan pemecah belah persatuan. Tolong, masyarakat juga jangan gampang percaya dengan isu yang berpotensi memecah belah persatuan kita,” pungkasnya.
Penulis: Yaya
Editor: Ernilam
Discussion about this post