
Kendari, Infosultra.id-Sekretaris Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO HMI) Sultra, Arsadam Moita, menghimbau agar DPP Gerindra Gerindra lebih mengedepankan kader visioner dan berintegritas yang mampu memperjuangkan daerahnya di senayan, pasca kehilangan kader terbaiknya, yakni Legislator DPR RI dapil Sultra, mendiang Imran. Imran sendiri wafat pada sabtu, 28 Maret lalu. Ia dianggap sebagai salah satu politisi Sultra yang menjadi representasi masyarakat di senayan.
“Kami selaku organisasi kepemudaan di Sultra ikut serta mendo’akan semoga almarhum agar mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Besar Harapan Kami penganti Antar Waktu (PAW) Almarhum Drs. H. Imran M.Si yang diputuskan oleh DPP partai Gerindra lebih mengedepankan kader visioner dan berintegritas yang mampu memperjuangkan daerahnya disenayan dan yang lebih penting lagi tidak cacat secara demokrasi,” katanya.
Lebih lanjut Arsadam Moita mengatakan, pada momentum pilcaleg Anggota DPR RI dapil Sultra tahun 2019, perolehan suara terbanyak kedua Partai gerindra yang di tetapkan oleh KPU adalah Haerul saleh, sekaligus sebagai Penganti antar waktu (PAW) Urutan Pertama Partai gerindra untuk anggota DPR RI Terpilih.
Namun menurut Arsadam, keberadaan Haerul Saleh menuai persoalan terutama saat ia mencalonkan diri pada kontestasi Pilcaleg DPR RI dapil Sultra sebagai perwakilan partai Gerindra. Saat itu,kata Arsadam, Haerul Saleh digugat oleh calon lain yakni H. Aptati Kamarudin, dengan dugaan telah melakukan penggelembungan suara yang berdampak pada pemecatan 5 anggota komisioner KPU Kolaka, sehingga menurut Arsadam, berimplikasi pada rusaknya tatanan sistem demokrasi di mata rakyat dan juga kurangnya kepercayaan masyarakat pada Kader partai gerindra khususnya dapil sultra.
“Bukan hanya itu, setelah Bapak Haerul saleh Dinyatakan terpilih dan menjalankan tugas selaku anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra dapil Sultra periode 2014-2019 dengan berbagai macam praharanya, ia tak banyak melakukan kontribusi nyata bagi masyarakat Sultra,” ujar Arsadam.
“Olehnya itu, kami meminta DPP partai gerindra untuk kemudian mempertimbangkan bapak haerul saleh sebagai Penganti Antar Waktu (PAW) partai gerindra penganti Almarhum Imran di senayan,”pungkasnya.
Penulis: Lala
Discussion about this post