
Kendari, Infosultra.id-Praka Anumerta Risno, Prajurit Batalyon Infantri (Yonif) 725/Woroagi yang gugur saat penugasan pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Papua Nugini, akan dimakamkan di kampung halamannya, di Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (19/2/2020).
Jenazah putra daerah Sultra ini tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halu Oleo, Selasa (18/2/2020) malam. Dilanjutkan dengan upacara militer yang dipimpin langsung oleh Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka.
“5 dari 12 personil TNI AD kebanggan kita yang gugur di Papua, telah dibawa menuju kediaman masing-masing. 1 diantaranya, yakni Praka Anumerta Risno, tiba di Kendari malam ini, dan akan disemayamkan di Mako Yonif 725 Woroagi, lalu esoknya dikebumikan di tanah kelahirannya, Buton Utara,” kata Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, kepada awak media, Selasa (18/2/2020) malam.
Praka Anumerta Risno sendiri, dinyatakan gugur setelah menumpangi helikopter MI-17 milik Penerbad (Penerbangan angkatan darat) TNI AD, yang bertolak dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani, Kota Jayapura, Provinsi Papua, 28 Juni 2019 lalu. Saat itu, helikopter bernomor registrasi HA-5138 ini tengah mendistribusikan logistik di pos pamtas yang tersebar di Papua. Namun dalam perjalanannya, helikopter dinyatakan hilang kontak.
Seluruh jajaran personil TNI dibantu pihak terkait lainnya termasuk masyarakat setempat, lalu mengerahkan tim pencarian yang disebar di sepanjang rute penerbangan heli tersebut. Namun pencarian tak juga menemui titik terang, mengingat terjalnya tebing dan rimbunnya pepohonan yang tumbuh mengelilingi pegunungan di kawasan itu.

Baru pada 12 Februari 2020, serpihan badan helikopter bersama jasad 12 prajurit, termasuk Praka Anumerta Risno, terlihat di tebing pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
12 prajurit yang gugur dalam tugas negara ini berhasil dievakuasi pada Jumat (14/2/2020). Evakuasi memakan waktu 5 jam lamanya.
Adapun 5 prajurit Yonif 725 Woroagi yang gugur saat penugasan tersebut yakni: Praka Anumerta Risno, Prada Anumerta Sujono Kaimuddin, Serda Anumerta Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Anumerta Yanuarius Loe dan Prada Anumerta Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan 7 awak helikopter lainnya yaitu Mayor CPN Anumerta Aris Afik Novian (Pilot), Mayor CPN Bambang Saputra (Flight Engineer), Kapten CPN Anumerta Ahwar Affandi (Co-pilot), Serma Anumerta Suriatna Wijaya Kusuma (TI), Sertu Anumerta Dita Ilham Primojati (Avionic), Kopda Anumerta Dwi Purnomo (mekanik) dan Praka Anumerta Asharul Mashudi (Mekanik).
“Kami sampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya dan saya mengimbau agar setelah doa bersama malam ini, seterusnya selama seminggu ini kita rutin menggelar pengajian untuk prajurit kita yang gugur dalam pengabdian untuk NKRI,” ujar Andi.
Penulis: Ernilam
Discussion about this post