
DPP Partai Gerindra diminta untuk mempertimbangkan kembali figur Pengganti dalam proses Pergantian Antarwaktu (PAw) mendiang legislator DPR RI Dapil Sultra, Imran. Permintaan itu disampaikan oleh Iskandar Kasim, Sekretaris Pengurus Daerah organisasi sayap partai Gerindra, SATRIA (Satuan Relawan Indonesia Raya) Sultra.
Menurut Iskandar, figur Haerul Saleh yang disebut-sebut akan menggantikan Almarhum Imran di senayan, harus dipertimbangkan kembali oleh DPP, sebab Haerul dinilai tidak memberikan kontribusi nyata terhadap partai Gerindra sendiri.
“Soal polemik PAw ini, saya melihat ada pro dan kontra di masyarakat. Sebagai mantan Sekretaris DPD Partai Gerindra yang saat itu Haerul Saleh memegang jabatan sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra Dapil Sultra, saya melihat dia tidak miliki kontribusi yang nyata terhadap partai Gerindra di Sultra,” kata Iskandar, Kamis (9/4/2020).
Iskandar menambahkan, sejak pendaftaran calon, kemudian terpilih hingga masa jabatan berakhir setelah lima tahun, Haerul, tak pernah terlihat di kantor DPD Partai Gerindra Sultra.
“Itu artinya, ia tidak peduli dengan partai. Kemudian, kalau ada rapat-rapat di Jakarta, entah itu rapat koordinasi atau rapat evaluasi di DPP, banyak sekali anggota DPR RI dari Provinsi lain yang selalu menyampaikan bahwa Haerul Saleh acuh terhadap partai sehingga di fraksi itu, pernah beberapa kali dia ditegur,” imbuhnya.
Tak hanya itu, menurut Iskandar, Haerul juga terindikasi menggelembungkan suara dengan mengambil hak suara-suara calon anggota DPR RI lain dari partai Gerindra yang tak lain merupakan suara partai, sehingga meskipun akumulasi suaranya tetap sama, proporsi suara Haerul Saleh justru membengkak.
“Terbukti dengan hasil laporan di DKPP yang kemudian menjatuhkan sanksi memecat 5 anggota KPU Kolaka, meskipun tidak spesifik dikatakan karena terlibat penggelembungan suara Haerul Saleh, tetapi itu menjadi bukti bahwa dia benar-benar terlibat dalam skandal penggelembungan suara itu,” ungkapnya.
Iskandar meminta agar publik mengklarifikasi polemik ini kepada mantan Ketua DPD Gerindra Sultra, Anton Timbang.
“Sejak dulu dia tidak pernah berikan kontribusi terhadap partai. Silahkan menghubungi Pak Anton Timbang, mantan Ketua DPD Gerindra Sultra jika butuh tambahan informasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Haerul Saleh sendiri tak memberikan tanggapan saat dihubungi oleh awak media untuk mengklarifikasi perihal statement tersebut.
Penulis: Lala
Discussion about this post