
Kendari, Infosultra.id- Papua menjadi salah satu wilayah yang tak terpisahkan dari Indonesia. Para generasi muda yang ada di Papua juga hingga saat ini terus menimba ilmu hampir di seluruh wilayah, tanpa terkecuali, di Kota Kendari, Sultra.
Dalam dialog kebangsaan yang bertemakan ‘Membangun Papua, Untuk Indonesia”, Wakil Rektor III, DR Nur Arafah membeberkan ratusan mahasiswa dari Papua dan Papua Barat yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
“Saat ini ada 154 mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang sedang berkuliah di UHO. Mereka tersebar di 14 fakultas dan program studi yang ada di UHO melalui afirmasi dan jalur mandiri,” bebernya, di salah satu hotel di Kota Kendari,Minggu (21/6/2020) malam.
Diakuinya semangat belajar para mahasiswa asal Papua ini tidak kalah dengan mahasiswa lain dari berbagai wilayah.
Pujian serupa dilontarkan Guru Besar ITB, Prof Satria Bijaksana yang turut hadir dalam dialog virtual malam itu.
“Mereka (warga papua) sangat sopan dan mau bekerja keras,” katanya.
Prof Andi Bahrun, Rektor Unsultra yang bertindak sebagai moderator malam itu, juga meminta pandangan mahasiswa UHO berprestasi, Grice Tilda Lokden terkait pandangannya tentang daerahnya tersebut.
Grice yang berhasil mendapatkan gelar sarjananya dalam kurun waktu kurang dari empat tahun itu pun mengatakan ia telah memiliki target saat datang di Bumi Anoa ini.
“Saya merantau sejak SMA, saya kuliah di UHO karena program afirmasi. Saat saya sampai di Kendari saya pun punya target dan ingin membuktikan bisa seperti anak-anak lain. Saya ingin buktikan bisa tepat waktu dan pulang ke daerah untuk membangun daerah kami,” katanya.
Tidak hanya menimba ilmu, tetapi dalam bergaul Grice mencoba untuk terus memperkenalkan budaya Papua sehingga siaapun yang belum pernah ke Papua bisa tetap merasakan dan tahu akan budaya di sana.
Mahasiswa lainnya asal Papua, Antonius juga menceritakan pahitnya kehidupan yang dilaluinya demi bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi. Setelah tamat SMA, ia pun harus rela merantau demi mengumpulkan uang untuk biaya pendidikannya.
“Saya lima tahun baru bisa kuliah, setelah merantau ke beberapa kota. Tapi saya senang karena teman-teman saya di sini (Kendari) terus menyemangati saya. Saya akan terus bersemangat untuk daerah saya,” pungkasnya.
Penulis: Ilmi
Discussion about this post