
Kutai Timur, Infosultra.id-Marlin, seorang pria kelahiran Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), baru saja mencetak prestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI, Kalimantan Timur. Marlin sukses mempersembahkan medali emas kebanggaan bagi wilayah yang dikenal dengan pulau seribu sungai itu.
Namun, tak ada yang mengetahui, bahwa sebelum menorehkan prestasinya di tanah rantau, Marlin, pernah sepenuhnya mengabdikan diri sebagai atlet di tanah kelahirannya, Sulawesi Tenggara.
Sayang beribu sayang, pemuda ini justru tidak mendapatkan tempat di hati Pengurus provinsi (Pengprov) Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi) Sulawesi Tenggara (Sultra). Padahal, Marlin diketahui memiliki potensi yang tidak kalah dengan atlet lainnya yang berada dibawah naungan organisasi tersebut.
Tak berputus asa, Marlin kemudian menempa diri, lalu melabuhkan semangat juangnya ke tanah rantau, Kalimantan.
Marlin rupanya tidak salah pilih, medali emas yang diraihnya pada pekan olahraga provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim) ke VI, yang dipusatkan di Sanggata, Kabupaten Kutai Timur, sejak tanggal 1 hingga 12 Desember 2018 itu, sanggup menyisakan rasa bangga, sekaligus menyisakan duka di hati pria kelahiran Kota Kendari itu.
Marlin diabaikan di tanah kelahiran, namun justru sanggup menorehkan prestasi gemilang di kampung orang.
“Yah, alhamndulilah saya masih bisa berprestasi di kampung orang, meski selama ini saya diabaikan di kampung halaman,” ujar Marlin, Jumat (14/12/2018).
Pada Porprov tersebut, alumnus Unsultra ini, diketahui mewakili Kabupaten Kutai Timur, untuk Randori/sparing (pertarungan bebas) perorangan, kelas 60 kilo gram.
Marlin,yang dalam keadaan sakit saat mengikuti pertarungan, justru tidak hanya mengharumkan nama Kutai Timur. Marlin juga dianggap telah menorehkan kebanggan dalam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Sultra. Di Lembaga penegak Perda itu, Marlin tercatat sebagai anggota Dalmas (pengendalian massa).
“Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Kasatpol PP, Bapak Eman Jaya S.Sos, dan para Kabid, Kasi, Danki, Danton Dalmas Ton 1 Siaga,” ucapnya seraya menunjukan rona bahagia dan haru.
Menyelisik soal alasan dirinya memilih berprestasi di daerah lain ketimbang di Sultra, Marlin kemudian menuturkan bahwa ada sedikit kesalahpahaman yang terjadi antara Pengprov Perkemi Sultra dalam rentang Tahun 2010 sa hingga 014 silam.
Kemelut yang terjadi pada saat itu, diakuinya cenderung menyudutkan dirinya. Padahal, pada Tahun 2013 silam, Marlin juga pernah mewakili Kota Kendari, dalam ajang Kejurnas antarkota, dan berhasil meraih medali emas Randori kelas 55 KG.
“Makanya saya lebih memilih pindah ke Kaltim. Dan, Alhamdulillah Porprov tahun 2014 lalu saya meraih medali emas Randori kelas 55 Kg putra. Sampai sekarang saya masih bisa berprestasi di nomor PON kelas 60 Kg putra, Insha Allah saya akan mengikuti seleksi Prapon di Samarinda bulan Februari 2019 mendatang,” jelasnya.
Karena iu, Marlin juga menitip pesan untuk Pengprov Perkemi Sultra, yang diketahui baru saja melakukan pergantian Ketua umum dan pengurus, agar bisa menjaga serta memelihara atlet yang benar-benar bisa berprestasi di level daerah maupun nasional.
Menurut dia, jangan lagi ada atlet yang bernasib sama seperti dirinya. Diabaikan dan dipandang sebelah mata di kampung sendiri, namun justru diapresiasi prestasinya di daerah lain.
“Namun kesemuanya itu sudah jalan yang maha kuasa, yang diberikan kepada saya agar lebih baik meninggalkan kampung dan merantau di kampung orang, sekaligus membuktikan bahwa di mana saja saya bisa berprestasi,” pungkasnya. (L2)
Discussion about this post