
Kendari, Infosultra.id-Peningkatan sarana penunjang infrastruktur layanan publik yang masih jauh dibawah standarisasi kelayakan di Sulawesi Tenggara (Sultra), memicu Pasangan Calon (Paslon) Gubernur nomor 3 (tiga) Rusda-Sjafei (RM-SK) untuk mengagas program Hak Dasar Fasilitas Publik yang tertiang dalam dalam visi misi Sultra Cepat.
Hak Fasilitas Publik itu mencakup peningkatan infrastruktur dan pemerataan pembangunan yang diproyeksikan dalam beberapa hal yakni, peningkatan kapasitas, kualitas dan koneksi infrastruktur perhubungan, program penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan (sistem penyediaan air berkelanjutan, revitalisasi DAS, urban biopori dan sanitasi komunal), pengembangan Pembangkit Listrik Skala Kecil-Menengah (mikro-hidro; panel surya; kincir angin; geothermal; biogas; PLT-gelombang laut).
“Jika diproyeksikan berdasarkan kapasitas jalan dan peningkatan jumlah kendaraan, maka dalam kurun waktu 4-5 tahun kedepan, jalanan di Sultra akan mengalami kemacetan total, karena kondisi, kuanitas dan kualitas jalan, hanya sebesar 30,92% saja,” ungkap Rusda Mahmud, Kamis (21/6/2018).
Selain itu, lanjutnya, Pemerataan infrastruktur jaringan telekomunikasi serta pengembangan infrastruktur server data center pendukung e-government; e-commerce; dan e-library, serta Membangun science techno park, ruang publik edukatif, serta kawasan agropolitan, akan meningkatkan ketersedian infrastruktur jaringan telekomunikasi. Jika terpilih dalam momentum Pencoblosan Pilgub 27 jIni mendatang, maka pemerintah sesegera mungkin akan menyediakan pusat data untuk mendukung penerapan online government.
“Sedangkan salah satu cara yang paling efektif dalam mempercepat sistem pemerintahan dan pelayanan public adalah dengan penerapan online government,” jelasnya.
Untuk pemeliharaan sungai, lanjut Rusda, diperlukan revitalisasi DAS, terutama untuk daerah perkotaan (jumlah ruang hijau yang semakin kecil) dengan konsumsi air tanah yang terus digunakan oleh masyarakat yang tidak sebanding dengan stok air tanah yang ada. Kedua figur akan mengkampanyekan urban biopori (lubang tanah penyerap air) sebagai langkah antisipatif dalam menjaga ketersediaan stok air tanah.
“Science Techno Park (STP) adalah merupakan kawasan yang dikelola secara profesional dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan/perekonomian masyarakat sekitarnya dengan mempromosikan budaya inovasi dan daya saing dari bisnis berbasis pengetahuan. Kota Kendari akan dikembangkan Science Park Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan IT, Kolaka Timur akan dikembangkan STP Kakao, Bombana STP Ternak Sapi dan STP Pisang, Butur, Busel dan Wakatobi STP Sumber Daya Kelautan. Dalam 10 Tahun kedepan dimungkinkan setiap Kab/Kota memiliki STP sesuai dengan potensi dan prospeknya masing-masing, keberadaan STP ini akan menjadi identitas potensi Sumber Daya dan pemanfaatan pengetahuan dan teknologi yang melekat pada setiap wilayah di Sultra,” urainya. (L2)
Discussion about this post