
Komitmen Bupati Wakatobi Arhawi mencerdaskan masyarakat cukup tinggi, hal ini terbukti dengan Kepeduliannya membuka akses pengetahuan dan wawasan masyarakat di desa-desa. Demikian disampaikan Muhlida Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kabupaten Wakatobi.
Menurut Muhlida, Komitmen Bupati Wakatobi ini terlihat dengan akan dibangunnya Fasilitas Perpustakaan Digital pada 2019 nanti. Fasilitas ini merupakan perpustakaan Digital Pertama di Sulawesi Tenggara.
“Kami telah memanggil tehnisi dan penyedia terkait rencana pembangunan fasilitas perpustakaan digital, kami berkomitmen menjadikan Wakatobi sebagai daerah percontohan untuk pengelolaan Perpustakaan berbasis digitalini,” terang Muhlida saat dikonfirmasi, Senin (29/10/2018).
Diharapkan dengan dibangunanya Fasilitas Perpustakaan Digital ini, para pemustaka bisa mendapatkan buku-buku menarik tanpa harus datang langsung ke Perpustakaan Daerah. Mereka cukup mengakses website perpustakaan Daerah dan akan mendapatkan koleksi buku elektronik yang lengkap.
“Tentunya ini sangat efektif dan efisien karena buku elektronik ini Baik tebal ataupun tipis harganya sama dan ini bisa menjawab perkembangan masyarakat kita yang mana mau dan tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi informasi,” kata Muhlida
Dijelaskan Muhlida, sejauh ini dominasi pengunjung perpustakaan daerah baru sebatas pelajar, mahasiswa dan para pengurus masjid yang ingin mendapatkan buku-buku khotbah lengkap. Diharapkan dengan dibangunnya fasilitas perpustakaan digital ini, dapat menarik lebih banyak pengunjung sehingga target Pemda untuk lebih mencerdaskan masyarakat bisa terwujud.
“Untuk mengakses buku di Perpustakaan Digital ini, masyarakat harus menjadi anggota perpustakaan. Ada aplikasi yang dapat mengetahui berapa orang yang telah mengakses buku. Semoga dengan fasilitas ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan,” jelasnya
Komitmen Pemda melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini juga bisa dilihat dari banyaknya Komunitas yang didorong untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, diantarannya Komunitas Anak Pulau Togo Binongko di Desa Taipabu dan Komunitas Anak Pulau Tomia di Kelurahan Waha.
“Di Binongko ada satu komunitas Pemuda yanga berkembang dan komunitas ini kita bimbing dan kita berikan buku untuk di baca oleh masyarakat, setelah beberapa bulan, buku ini kami ganti lagi dengan buku lain, begitu seterusnya,” jelas Muhlida.
Sementara itu terkait pengembangan Perpustakaan Desa, pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah mendorong terbentuknya perpustakaan desa. Misalnya di Desa Ollo telah dibangun Perpustakaan khusus dilengkapi jaringan Wifi, selanjutnya di Desa Tindoi juga telah ada perpustakaan. Di Desa Pookambua dan Desa Liya Bahari Indah juga telah berkomitmen akan membangun perpustakaan.
“Kedua perpustakaan desa yang sudah ada itu kami bantu 2 unit komputer karena telah berkomitmen mengembangkan jaringan internet untuk pengunjung perpustakaan. Ini untuk masyarakat yang ingin mencari informasi diinternet jika buku di perpustakaan desa belum mencukupi,” terangnya
Lebih lanjut Kata Muhlida, diharapkan kedepannya seluruh desa di Wakatobi dapat memiliki Perpustakaan Sendiri, ini penting untuk membantu masyarakat dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Outputnya tentu untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Ia juga meminta para Kades tidak perlu khawatir tentang legalitas Perpustakaan Desa, karena telah diatur dalam Permendes Nomor 19 Tahun 2017 dan Surat Edaran Bupati Wakatobi.
“Langkah awal dulu yang penting sudah ada 1 ruangan yang penting ada lemari untuk menyimpan buku-buku di situ. Dinas perpustakaan Daerah siap untuk memberikan bimbingan mulai dari segi manajemen desa sampai menyediakan sarana dan prasarana,” tutupnya.
Discussion about this post