
Kolaka, Infosultra.id-Kontingen atlet asal Kabupaten Wakatobi yang berlaga dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) XIII, patut berbangga, sebab ajang olahraga 4 tahunan itu berhasil mengantarkan putra-putri daerahnya, meraih prestasi gemilang yang membanggakan.
Salah satu prestasi yang diraih yakni perolehan medali emas dalam Cabang olahraga (Cabor) atletik tolak peluru. Ini merupakan medali emas pertama yang berhasil diperjuangkan oleh putera-puteri Wakatobi.
Adalah Iis Afrianti. Atlet tolak peluru yang menungguli dua atlet Muna. Iis diketahui mampu menjangkau jarak lemparan hingga 9,90 meter. Sementara dua rivalnya, masing-masing sanggup mencetak skor jarak lemparan sepanjang 9,60 meter dan 8,57 meter.
Atlet remaja yang masih mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Wangiwangi itu, mengungkapkan, bahwa meski mengungguli dua pesaingnya, dirinya lantas tidak berpuas diri.
Dikatakannya, prestasi yang diraih kali ini, justru menjadi motivasi untuk lebih giat mempertahankan dan meningkatkan semangat uji ketangguhan dalam latihan.
“Saya sangat senang. Tapi disisi lain saya sedih juga, karena pada sesi latihan yang saya lakukan rutin selama satu minggu sempat mencapai 10-11,20 meter lebih lebih. Dan hari ini lemparan saya berkurang jauhnya, itu yang membuat saya sedih. Nah senangnya saya bisa menyumbangkan medali emas pertama bagi daerah,”ungkap Iis Afrianti.
Minus tiga hari sebelum keberangkatan kontingen Wakatobi ke Kabupaten Kolaka, Iis juga mengaku sempat sakit selama tiga hari. Namun semangat sportifitas tidak mengendurkan langkahnya untuk terus berjuang membawa nama baik daerahnya.
“Yang mempengaruhi jarak lemparan saya hari ini kemungkinan karena sempat saya sakit selama tiga hari. Ini yang membuat saya sampai tidak bisa bangun. Dan pembagian waktu latihan dan belajar yang tidak teratur. Tapi saya tetap semangat demi Wakatobi,”tuturnya.
Selain tolak peluru, atlet yang berusia enam belas tahun ini juga diketahui mengikuti cabor atletik nomor lempar cakram.
Pelatih cabor atletik nomor lempar/tolak, Sofiyan, mengaku jarak lemparan atletnya tersebut memang bergeser sekitar satu meter dari jarak lemparan rutin yang dicapai dalam beberapa sesi latihan terakhir.
“Jarak lemparannya berkurang sekitar satu meter lebih dari latihan rutin yang kami lakukan selama ini. Dipengaruhi oleh landasan dan cuaca panas yang sangat menguras energi,”ujarnya.
Meski begiu, dikesempatan yang sama, mewakili Ketua kontingen, Ketua panitia Kabupaten Wakatobi, Baharuddin, mengatakan sangat bersyukur dengan adanya cabor yang menyumbangkan emas bagi daerahnya.
“Kami sangat mengapresiasi atlet berprestasi, begitu pula pelatihnya, sehingga memperoleh hasil seperti ini. Kami juga berterima kasih kepada Pemda Wakatobi yang telah memfasilitasi. Cabor unggulan kabupaten Wakatobi berdasarkan hasil evaluasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wakatobi. Insha Allah dapat menyumbangkan lagi beberapa medali seperti yang kita harapkan,”imbuhnya.
Meski masih berkutat dalam persoalan keterbatasan anggararan, pihaknya sangat bangga terhadap prestasi yang diraih atletnya.
“Khusus cabor atletik, sesuai dengan motto Kabupaten Wakatobi “Meretas buih meraih prestasi”. Apapun rintangannya, kami komitmen membanggakan daerah dan membawa harum nama Wakatobi,” pungkasnya.
Penulis : SR
Editor : Ernilam
Discussion about this post