
Kendari, Infosultra.id-Konawe Utara selama ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi Tambang. Salah satu perusahaan raksasa bahkan telah dibangun untuk menggali potensi sumberdaya alam disana. Kawasan hijau berubah wajah, pencemaran terjadi dimana-mana. Bahkan akses transportasi jalur darat pun berevolusi menjadi medan ‘offroad’.
Kerusakan jalan jadi fenomena keseharian yang kerap melahirkan cacian dan makian. Tapi tidak bagi kendaraan raksasa perusahaan tambang. Dilengkapi belasan roda-roda berukuran besar, mobil-mobil tambang enteng berlalu-lalang disekitar kawasan yang kini dihuni ratusan warga asing itu. Fenomena miris itu rupanya tidak liput dari pengamatan Hugua.
Alih-alih memilih pengembangan sektor pertambangan, Bakal Calon Wakil Gubernur Sultra Nomor Urut Dua itu memilih untuk fokus pada peningkatan perekonomian yang berkeadilan bagi masyarakat. Hal itu pernah dikatakannya saat menjadi keynote speaker dalam agenda deklarasi komunitas jurnalis pariwisata (KJ3), beberapa waktu silam.
“Kalau pertambangan, ya mereka-mereka saja yang menikmati hasilnya, tapi masyarakat kecil kena dampaknya, sektor pertanian, perikanan, pariwisata, UMKM itu adil bagi masyarakat,” ungkap Hugua.
Pria yang dikenal sebagai maestro pariwisata itu juga kembali menguraikan detail penegasan bagi relawan, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Konawe Utara, akan pentingnya peningkatan sektor pertanian, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.
“Yang jelas, bagi petani akan mendapatkan pupuk secara gratis. Kemudian bagi nelayan, akan diberikan bantuan kapal dan alat tangkap secara gratis. Bagi pelaku usaha, kami akan berikan bantuan modal tanpa agunan dan tanpa proposal,” tegasnya.
Di sektor pariwisata misalnya, Hugua rupanya telah melakukan riset obyek wisata Konut yang layak dijual ke wisatawan domestik dan mancanegara. Salah satunya yakni obyek wisata Pulau Labengki, obyek wisata air panas dan sederet destinasi wisata lainnya Paslon nomor 2 ini juga bercita-cita menjadikan Konut sebagai jalur utama perekonomian yang menghubungkan antara Provinsi Sultra dengan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Asrun-Hugua berkomitmen mewujudkan ekonomi berkeadilan di Konut, tentunya dengan dukungan dan restu masyarakat,” tuturnya. (L2)
Discussion about this post