
Kendari, Infosultra.id-Bank Indonesia kini tengah gencar mengkampanyekan penggunaan kartu berlogo GPN (Gerbang Pembayaran Nasional). GPN diketahui tidak hanya sekedar logo berasas nasionalisme saja, namun banyak manfaat dibalik kepemilikan dan penggunaannya. Salah satunya adalah lebih terjaganya kemanan data masing-masing pengguna atau nasabah. Sebelum diterbitkannya GPN, data rahasia termasuk riwayat transaksi masih terinput dalam server luar negeri, sebab Indonesia masih menggunakan jasa sistem pembayaran atau prinsipal milik asing seperti Mastercard, Visa, Union Pay dan sejenisnya. GPN milik Indonesia kini, diterbitkan untuk menjaga kerahasiaan dan menjamin kenyamanan transaksi nasabah di dalam maupun di luar negeri.
GPN sendiri merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. Masyarakat dapat melakukan pembayaran dalam negeri di kanal Bank yang berbeda, memakai kartu, mesin EDC (Electronic Data Capture), atau ATM. Dari sisi efisiensi, standar pelayanan berbasis domestik ini diterapkan dengan biaya transaksi yang lebih murah. Sementara dari sisi kemanan nasional, transaksi GPN ini diproses di dalam negeri, di tangan anak bangsa sendiri, bukan di tangan pihak asing. GPN juga telah menerapkan peralihan penggunaan kartu magnetik menjadi kartu chip.
“BI mengkpanyekan produk dalam negeri, dengan tujuan agar masyarakat memanfaatkan fasilitas dalam negeri untuk transaksi keuangan. Dengan diterapkannya GPN, kita akan lebih mengarah ke keuangan inklusif, dengan efisiensi biaya tentunya, bahkan bisa ditempatkan di area-area yang berlum terjangkau. Kami juga menjaga agar keamanan data nasabah yg ada diperbankan domestik lebih terjaga dengan tidak lagi memakai server di luar negeri untuk memakai visa, dan lain-lain. Dan yang terpenting GPN juga berasas kedaulatan negara,” ujar Surya Alamsyah, Kepala tim advisori dan pengembangan ekonomi BI Sultra, dalam konferensi pers, Jumat (27/7/2018).
Bank Mandiri dan Bank Sultra diketahui telah menerapkan sistem pembayaran berlogo GPN. Kepala Divisi Keuangan Bank Sultra, Yuli Siswanto, menyatakan pihaknya saat ini telah siap 100 persen untuk launching distribusi kartu berlogo GPN ke seluruh wilayah Sultra.
“Sejak januari telah diimplementasikan, 18 ribu kartu didistribusikan untuk wilayah sultra. Target kami 2018 ini, memenuhi 30 persen dari jumlah nasabah kami yakni 155 ribu nasabah, atau sebanyak 46.500 kartu,” ungkap Yuli.
Sementara, pihak Bank Mandiri melalui pernyataan Officer Transaction Banking Business, Nizwar, menargetkan distribusi 3 juta kartu atau 21 persen dari distribusi yg ada.
“Seluruh mesin EDC atau ATM untuk Sultra sudah siap 98 persen untuk penggunaan kartu seri GPN. Data yang dimiliki hingga kini juga sudah rampung. seluruh ATM juga dinyatakan siap. Khusus Bank mandiri, dengan 830 mesin se Sultra. Kendari 500 mesin, dan 300 diantaranya tersebar di Kolaka dan Bau-bau, selebihnya ada di wilayah lainnya,” jelasnya.
Diketahui, hingga Tahun 2022, BI Sultra menargetkan tiap nasabah Indonesia, khususnya Sultra, wajib memiliki 1 kartu GPN. (L2)
Discussion about this post