
Kendari, Infosultra.id-Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), akan menggelar workshop ‘story telling’ bersama Tempo Institut. Dalam Workshop nantinya, para pelaku ekonomi kreatif yang tersebar di Sultra akan diajarkan teknik menulis narasi produk lokal.
“Kehadiran Tempo Institut di 10 kota di Indonesia, termasuk Sultra adalah untuk membagi ilmu tentang story telling. Nantinya peserta mendapatkan pengetahuan dari narasumber hebat tentang cara menulis narasi produk, ” kata Sherly, anggota Tim Tempo Institut, saat ditemui di Kendari, Kamis (19/7/2018).
Workshop itu, lanjut Sherly, dijadwalkan Bulan Agustus mendatang, selama 3 hari berturut-turut.
“Di Bulan Agustus mendatang, rencananya dua hari workshop, satu hari sharing. Nah peserta yang memenangkan kompetisi story telling dari berbagai daerah nantinya akan dipertemukan di Jakarta,” jelas Sherly.
Sementara itu, Hidayat Baftin, salah satu pelaku ekonomi kreatif asal Kota Kendari, menguraikan manfaat dari kegiatan tersebut, yakni berkaitan dengan kebutuhan informasi dan kreatifitas promosi produk daerah dalam skala global.
“Kalau semua pelaku ekonomi kreatif di Sultra mampu menarasikan produknya, kemudian mengupload di internet, dipastikan penjualan akan meningkat drastis. Story telling ini salah satu medianya. Berpromosi di internet, pasti lebih banyak yang tahu. Buyer bisa jadi bukan hanya orang lokal, tapi sudah mancanegara,” katanya.
Dayat mencontohkan produk tenunan Sultra yang memiliki keanekaragaman motif, termasuk tenunan etnis Tolaki, etnis Buton, etnis Muna, etnis Morunene dan tenunan daerah lainnya.
“Ini yang perlu dinarasikan sehingga ketika orang membeli produk, tahu nilai historis produk yang dibeli, ” jelasnya.
Untuk diketahui, selain menjaring kesertaan dalam workshop storry telling, kedatangan tim tempo institut kali ini juga untuk memperoleh informasi mengenai kendala dan tantangan yang dihadapi di era digital saat ini.
“Bersama Bekraf RI, Tempo Intitut ingin membagi ilmu kepada semua pelaku ekonomi kreatif di Indonesia, termasuk di Kendari. Makanya ditahap awal, saya ingin mendapat masukan, supaya workshop story telling nanti benar-benar bermanfaat. Dengan informasi yang diberikan, kami bisa petakan kebutuhan di workshop nanti,” imbuh Sherly.
Peserta workshop story telling ini diketahui terdiri dari pihak-pihak yang bergerak dibidang usaha desain tenunan, jasa event organizer, sekolah model, seni mural, seni musik, jasa kuliner dan photografer. Berikut nama-nama tim atau peserta workshop story telling:Rafiudin sebagai Ketua Kendari Kreatif, Rendra, Hidayat Baftin, Ricar, Wa Ode Fahiran dari Komunitas Kreatif Muna, Adrian, Rustam, Amir Malik, Edi Nurdin, Fardan Lakare, Adnin, Yusri, Haidar dan Samuel. (L2)
Discussion about this post