
Kendari, Infosultra.id-Ayu Berliner Hugua didaulat menjadi pembicara dalam pertemuan khusus antara Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Menteri Pembangunan Usahawan Malaysia, Yb Dato Seri Mohd Redzuan Yusof.
Dalam pertemuan bersama pejabat Kementerian Pembangunan Usahawan Malaysia, Putri sulung Ir. Hugua ini memaparkan potensi pariwisata di Sultra yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian daerah.
“Semua destinasi wisata Sultra, jadi perhatian pejabat Kementerian Malaysia. Termasuk diantaranya Air Panas Wawolesea di Konut, Liang Kabori Muna dan Surga Bawah Laut Wakatobi. Pariwisata Sultra dianggap potensial mendorong investasi yang berimbas pada geliat ekonomi, khususnya sektor UMKM di daerah,” ungkap Ayu Berliner Hugua, Sabtu (17/8/2019).
Pejabat Kementerian Pembangunan Usahawan Malaysia, menurut Ayu, sangat mengapresiasi program kemitraan yang digagas putra-putri daerah dalam mempromosikan potensi wisata dan dunia usaha di bumi anoa ini.
“Potensi pariwisata Sultra sangat hebat,” kata Ayu, mengutip pernyataan Menteri Pembangunan Usahawan Malaysia.
Meski begitu, Ayu menilai, mayoritas warga Malaysia belum memiliki informasi yang cukup mengenai potensi pariwisata Sultra.

“Mereka masih haus informasi mengenai potensi pariwisata dan potensi tambang yang ada di Sultra,” ujar lulusan Bussines Marketing Univerisitas Curtin Perth Australia ini.
Ayu berharap agar para pemangku jabatan yakni Gubernur, Bupati dan Walikota di Sultra, melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah Malaysia guna meningkatkan hubungan dagang dan investasi terhadap dua komoditas dan aset daerah tersebut.
“Sebaiknya Dinas Pariwisata Sultra juga intens melakukan Promosi Pariwisata ke Malaysia. Jumlah kunjungan wisatawan Malaysia yang tertinggi di Indonesia tahun 2018 yaitu 2,50 Juta orang atau (15,8 persen), disusul wisatawan Tiongkok 2,14 Juta orang (13,5 persen) dan Singapore 1,77 Juta orang (11,1 persen).Jangan promosi ke Eropa terus karena jumlah kunjungan ASEAN ke Indonesia menduduki posisi tertinggi yaitu 20,60 persen dari total kunjungan wisata. Jadi Promosi ke Eropa itu boros dan hasilnya tidak memuaskan, juga karena perekonomian barat saat ini juga sedang apes-apesnya,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris ASITA pusat ini.
BPD HIPMI Sultra sendiri diketahui tengah mengagas kerja sama bisnis pariwisata dan dagang dengan Malaysia.
Kemitraan kedua pihak ini ditandai dengan kunjungan kerja yang dijadwalkan selama 5 hari, sejak tanggal 13 hingga 17 Agustus 2019. Salah Satu objek kunjungan kehormatan yakni audiensi bersama Kementerian Pembangunan Usahawan Malaysia.
Delegasi BPD HIPMI Sultra juga dijadwalkan menghadiri audiensi bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia, serta Kelompok UMKM Malaysia.
Dalam kunjungan kali ini, Ayu tak sendiri. Ketua BPD HIPMI Sultra, Sucianti Suaib Saenong, memimpin agenda kunjungan kerja bersama pengurus HIPMI Sultra lainnya.
Penulis: Alifiandra Ziqri
Editor: Ernilam
Discussion about this post