
Kendari, Infosultra.id–Bencana banjir yang menghanyutkan ratusan rumah dan sejumlah infrastruktur di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra), belum lama ini, menggugah hati para Alumni 89 SMPN 3 Puuwatu Kota Kendari untuk terjun langsung mengunjungi camp pengungsian salah satu wilayah terdampak banjir, di Kabupaten Konawe Utara, Sultra, Minggu (30/6/2019).
Meski melalui medan yang cukup sulit, semangat rombongan alumni SMPN 3 Puwatu Kendari yang dimotori oleh Suhardin, tak surut hingga tiba di lokasi pengungsian.
Saat tiba di salah satu wilayah terdampak banjir di Desa Tapuwatu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sultra, Minggu (30/6/2019), pemandangan yang pertama kali terlihat adalah wajah-wajah ceria para korban banjir yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Yang tersirat saat melihat raut wajah mereka, adalah pengharapan dan semangat baru untuk hidup yang lebih baik, terutama pasca dirongrong musibah.
Karena itu, selain menyerahkan langsung bantuan kepada korban banjir, para alumnni ini juga menyempatkan waktu memberikan dukungan moril kepada sejumlah warga yang menempati tenda-tenda pengungsian yang ada.
Ketua Alumni 89 SMPN 3 Puwatu, Ardiansyah, melalui perwakilan alumni, Suhardin, mengatakan, meski musibah telah berlalu, saat ini para pengungsi masih membutuhkan uluran tangan. Tak hanya bantuan materi saja, namun juga dukungan moril agar bisa bangkit membenahi diri dan menapaki masa depan yang lebih baik.
”Jadi kami bersama teman-teman, kemarin telah membawa bantuan di salah satu Desa yang ada di Konut. Dimana bantuan itu merupakan bentuk kepedulian Alumni SMPN 3 Puuwatu Kendari kepada sodara-sodara kita yang terkena banjir. Saat tiba di lokasi pengungsian, kami merasa sangat prihatin melihat kondisi mereka, “kata Suhardin, Senin (1/7/2019).
Suhardin berharap agar bantuan yang telah disalurkan oleh pihaknya, dapat meringankan beban para korban banjir di Desa Tapuwatu, Konut.
”Walaupun tak seberapa bantuan kami ini, semoga bisa bermanfaat dan berguna bagi para korban banjir disana,” tuturnya.
Untuk diketahui, musibah banjir yang terjadi di awal Juni lalu, tidak hanya menyisakan kerusakan infrastruktur dan perumahan di wilayah Konut, Konawe dan Konsel saja. Sejumlah petani di beberapa wilayah bahkan harus mengalami gagal panen akibat intensitas dan curah hujan yang tinggi.
Tak hanya Bupati daerah setempat, TNI-Polri, Basarnas, perusahan swasta, Pemprov Sultra, pemerintah kota Kendari, hingga Kementerian PUPR, ikut terjun langsung melihat kondisi wilayah terdampak banjir. Kemensos RI bahkan sigap menyalurkan bantuan sebesar Rp 1,5 Miliar yang dialokasikan melalui Pemprov Sultra.
Penulis: Ifal Chandra Nayla
Discussion about this post