
Kendari, Infosultra.id-24 Maret mendatang, ratusan pemuda dari berbagai bendera komunitas pemuda Sultra, dijadwalkan menghadiri agenda diskusi bertajuk ‘Ngopi Bersama Kuning Milenial’. Kegiatan yang diinisiasi oleh Abdul Rahman Farisi (ARF) dan Aksan Jaya Putra (AJP) ini, dilaksanakan dengan tujuan mengajak generasi milenial, atau pemilih pemula kategori usia produktif, untuk melihat dunia politik lebih dekat.
Menurut ARF, politik tak jarang dianggap sebagai sesuatu yang asing dan cenderung tak begitu penting. Ketimbang membahas politik, pemuda, sebagian besar lebih memilih membahas hal-hal yang berkaitan dengan fenomena atau peristiwa yang umum terjadi di komunitas sosialnya. Hal inilah yang mendorong dirinya bersama AJP, untuk menjadi inisiator kegiatan ini.
“Politik ada dalam tiap sendi kehidupan bangsa kita, dan itu tidak bisa disangkal keberadaannya. Hal ini yang kemudian mendorong kami untuk kemudian menginisiasi kegiatan diskusi bersama kuning milenial, yakni pemuda Sultra dan politisi muda Golkar,” ungkap ARF, saat ditemui di Kendari, Jumat (22/3/2019).
Acara Ngopi bersama milenial, lanjut dia, menjadi media edukasi dan diskusi politik antarpemuda dan tokoh politik Golkar, yang diharapkan menstimulasi semangat pemuda menjadikan Indonesia, khususnya Sultra, menjadi lebih maju dan sejahtera, dalam perspektif anak muda, seperti seni musik, yang juga menjadi bagian dari acara ini.
“Lewat kegiatan ini, kita bisa menstimulasi semangat pemuda mengubah Indonesia maju, dan Sultra sejahtera. Merubah mindset pemuda, bahwa mereka, sebagai generasi penerus bangsa, wajib memahami politik sebagai hal yang tak bisa lepas dari keseharian mereka. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen memenangkan Golkar, mengusung Jokowi memimpin kembali Negara ini,” jelasnya.
“Kami sadar kelompok milenial ini besar. Karena itu kami melakukan pendekatan dengan dunianya, lewat seni dan musik. Kami disini juga menunjukkan bahwa Golkar adaptif dengan kemajuan teknologi dan selera zaman,” tegas ekonom sekaligus tenaga ahli Ketua BPK ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Caleg DPRD Provinsi Sultra, Aksan Jaya Putra (AJP). Menurutnya, peran pemuda dalam proses demokrasi di Sultra, dapat dilihat dari besarnya persentase wajib pilih kategori pemula, yakni sebesar 60 persen.
“Persentase pemilih pemula di Sultra ini cukup besar. Figur Caleg dari kalangan pemuda juga lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa proses politik di negara kita tidak lepas dari tangan-tangan pemuda,” jelas AJP.
Konsep diskusi dalam acara ngopi bersama milenial kali ini, lanjut AJP, menjadi bukti bahwa politik dapat mengubah perspektif pemuda melihat dunia. Bahwa Tidak harus menjadi apatis terhadap proses politik, karena kehadirannya melekat dan tak terpisahkan dari bangsa ini.
“Diskusi ini sifatnya kekeluargaan dan santai. Karena itu diharapkan, substansi dan tujuan dari kegiatan ini bisa dimaknai positif oleh pemuda kita, bahwa tidak harus menjadi apatis dengan politik, karena politik melekat dalam diri, komunitas sosial kita dan Negara ini,” pungkas lulusan salah satu Universitas di Sidney, Australia ini.
Selain kedua inisiator itu, agenda ngopi bersama kuning milenial ini juga akan dihadiri oleh sejumlah Caleg milenial Golkar, yakni Ahmad Aksar Arhawi (Caleg DPRD Provinsi Sultra) Dapil Wakatobi, Buton, Baubau, Buton Tengah (Buteng) dan Buton Selatan (Busel), Farhana Mallawangan, Caleg DPRD Sultra Dapil Kolaka raya, Erina Fatmawati, Caleg DPRD Kabupaten Konawe, serta La Ode Inarto, Caleg DPRD Kota Kendari, dapil Kadia-Wuawua.
Agus Gumiwang Kartasasmita, selaku petinggi Golkar yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI, juga dijadwalkan hadir dalam agenda ini. Namun kehadiran Agus dalam agenda ini masih tentatif (belum pasti).
Penulis: Yaya
Editor: Ernilam
Discussion about this post